Pilihan untuk menjadi ibu bekerja kadang-kadang masih menuai pandangan miring. Mereka dianggap egois dan tidak menempatkan keluarga sebagai prioritas pertama.
Padahal sebagai seorang mom yang bekerja selain mendapat penghasilan, juga mendapat manfaat yang menakjubkan seperti penelitian berikut ini :
• Sebuah studi penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Family Psychology pada Desember 2012, mengatakan bahwa seorang wanita yang masih memiliki anak kecil dan juga sebagai ibu yang bekerja ternyata memiliki hidup yang lebih sehat dan bahagia. Penelitian ini dilakukan selama 20 tahun dan melibatkan lebih dari 1.350 ibu dari 9 negara. Hasil menunjukkan bahwa ibu baru sangat rentan terhadap depresi. Namun, ketika Sang Ibu yang bekerja baik penuh waktu atau paruh waktu, akan terbiasa hidup dengan mengurus anak dan juga bekerja. kedua hal Inilah ternyata yang membuat mereka lebih sehat dan lebih bahagia.
• Hasil penelitian dan reset dari Heather Joshi dari Longitudinal Study Centre di University of London, anak yang dilahirkan pada pertengahan tahun 1990-an dengan kondisi dimana ibunya juga bekerja di luar rumah, memiliki hasil dan prestasi yang sama baiknya dengan anak yang bersama ibunya tinggal di rumah. Hal ini juga 'mematahkan hipotesis bahwa anak-anak dari ibu yang bekerja memiliki kinerja yang buruk di sekolah.
• Ibu bekerja juga lebih bisa positif thinking, karena mereka bisa belajar banyak hal yang menarik dalam kehidupan sehari-hari dan bertukar pikiran dengan teman sekantornya atau lingkungan kerjanya. Mereka juga memiliki banyak teman-teman di kantor, yang membuatnya tidak merasa sendirian. Pikiran negatif biasanya terlahir ketika seorang ibu sedang 'berjuang sendirian' untuk melakukan hal-hal, seperti ketika menyelesaikan semua pekerjaan rumah, merawat anak, dan sebagainya. "Kata Dr Robi Ludwig, psikoterapis. oleh karena itu seorang Ibu rumah tangga sangat luar biasa menurut saya - Baca juga info
Bisnis Sampingan Ibu Rumah Tangga
• Penelitian dan riset di Amerika Serikat, mengatakan 28 persen dari ibu-ibu yang tinggal di rumah mengalami depresi, sementara hanya 17 persen bagi ibu yang bekerja.
• Para peneliti di Columbia University mengatakan, anak usia dini dengan keterlambatan kognitif yang berhubungan karena kondisi ibu bekerja adalah berlebihan. Keterlambatan kognitif pada anak-anak karena berbagai faktor dan belum dapat disimpulkan ada hubungannya dengan ibu yang bekerja.
• Menjadi ibu bekerja memungkinkan seorang wanita untuk mengajar kepada si kecil sedikit tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Dengan cara ini, saya dan suami juga bisa menunjukkan bahwa kami semua adalah tim, di mana orang dewasa pergi bekerja dan anak-anak belajar di sekolah". kata Sara Sutton Fell, CEO dan pendiri FlexJobs.
